Jumat, 12 Agustus 2011

SMP 1 Gunung Jati Cirebon: UH I Alat Ekskresi Manusia


ULANGAN HARIAN I
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Nama              : ..............................................................................                Kelas    : 9 ..........
Hari / Tanggal : .........................................................................                     Jam ke-: .............
Tata Cara Menjawab Soal:
1. Kerjakan soal-soal di bawah dengan benar.
2. Kirim jawaban (soal tidak perlu dikirm) melalui email: abdulfatah1970@yahoo.co.id.
3. Buka email kalian kemudian klil "tulis email baru".
4. Tulis alamat email yang akan dituju.
5. Jawaban lewat email paling lambat Sabtu, 20 Agustus 2011.

A.        Pilihlah jawaban yang paling tepat dan benar!

1.        Alat-alat ekskresi pada manusia adalah .....
a.      Anus, paru-paru, kulit, hati
b.      Ginjal, kulit, hati, empedu
c.       Kulit, anus, hati, empedu
d.      Paru-paru, kulit, hati, ginjal
2.        Proses pengeluaran zat yang masih berguna lagi bagi tubuh di sebut .....
a.      Sekresi
b.      Ekskresi
c.       Eliminasi
d.      Defekasi
3.        Pada waktu udara sangat dingin, tidak terjadi pengeluaran keringat. Hal ini terjadi karena .....
a.      Tidak dihasilkan keringat diwaktu dingin
b.      Terjadi gangguan pada kelenjar keringat diwaktu dingin
c.       Pengeluaran sisa metabolisme dialirkan melalui ginjal
d.      Hubungan kulit dengan ginjal terhambat
4.        Di bawah ini adalah fungsi hati, kecuali .....
a.      Tempat mengubah provitamin A menjadi vitamin A
b.      Menyimpan gula dalam bentuk glukosa
c.       Menghasilkan empedu
d.      Menawarkan racun
5.        Penyakit dimana jumlah urine naik dalam jumlah besar disebut .....
a.      Diabetis inspidus
b.      Diabetis melitus
c.       Edema
d.      Nefritis
6.        Yang termasuk kelainan penyakit pada hati adalah .....
a.      Diabetis
b.      Edema
c.       Hepatitis
d.      Nefritis
7.        Bagian kulit yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari sinar matahari adalah .....
a.      Kulit jangat
b.      Lapisan jaringan ikat bawah kulit
c.       Lapisan malpigi
d.      Lapisan tanduk
8.        Penyakit gula atau kencing manis disebut juga .....
a.      Albuminuria
b.      Diabetis mellitus
c.       Diabetis insipidus
d.      Nefritis
9.        Zat sisa metabolisme yang dikeluarkan paru-paru adalah .....
a.      Urea dan uap air
b.      Garam dapur dan air
c.       Asam amino dan amonia
d.      Karbondioksida dan uap air
10.    Gas karbon dioksida yang dikeluarkan melalui paru-paru merupakan sisa proses
a.      Oksidasi zat makanan
b.      Pencernaan makanan
c.       Penyaringan darah
d.      Perombakan sel darah merah

B.        Jawablah pertanyaan di bawah dengan singkat dan benar!
1.        Sebutkan 4 alat ekskresi manusia dan zat sisa metabolisme yang dikeluarkan!
2.        Sebutkan penyakit yang timbul pada masing-masing alat ekskresi tersebut!

Sabtu, 23 Juli 2011

SMP Negeri 1 Tonjong Brebes Jawa Tengah

Ass. Hai alumni SMP Negeri 1 Tonjong Brebes Jawa Tengah, .... kita angkatan I akan mengadakan reuni setelah hari raya idul fitri tahun 2011. Bagi anda yang alumni angkatan I silahkan hubungi paniti kami di tempat:
1. Erni (tonjong hp: 085293159134)
2. Budi Raharja (pepdan: 085742026909)
3. Wardi (karangsawah: 085225452274)
4. Abdul Fatah (cirebon: 081.222.111.970, 087828950006)
5. Faikoh (indramayu: 08122253520, 087727027217)
kami sangat mengharap kehadiran dan doa anda untuk kelancaran acara reuni tersebut.

Panitia,
TTD

Sabtu, 16 April 2011

Ringkasan Tesis Magister Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta


BUDAYA KERJA GURU PENDIDIKAN DASAR UNGGUL
(Studi Situs SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon)

RINGKASAN
TESIS


Diajukan Kepada
Program Studi Magister Manajemen
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Guna Memperoleh Gelar Magister dalam Ilmu Manajemen Pendidikan






Disusun Oleh :
Abdul Fatah
NIM : Q.100070809




PASCASARJANA PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009

1.    Judul Tesis
“Budaya Kerja Guru Pendidikan Dasar Unggul (Studi Situs SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon)”.
2.    Penulis dan Instansi
Abdul Fatah, instansi: SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon
d/a. Jalan Sunan Gunung Jati Desa Mertasinga Kec. Gunung Jati Kab. Cirebon Prop. Jawa Barat Telp. (0231) 8227783 Kode Pos 45151.
3.    Abstract
ABSTRACT

Abdul Fatah, 2009, Working Culture of Prominent Junior High School(Study of Situs SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon). Thesis. Education Management Study Program, Post Graduate Program, Muhammadiyah University of Surakarta. First Counsellor Dr. Sutama, MPd., Second Counsellor Drs. H. Bambang Sumardjoko, MPd.

This study is aimed at describing the working culture of administration, teaching learning activities, and evaluating the teaching learning process of accelerated class of SMP 1 Gunung Jati Cirebon teachers in doing their job.

This study applies the qualitative of ethnographic that is to see directly the working culture of the subject of the study such as their behavior, their motivation, their perception and their action related to good teachers working culture. The data are taken from interviews with teachers, documents related of teachers job, and field study. In collecting the data, the researcher carried our interview with teachers, doing some obsevations, and study the documents related to teachers’ job. The data are analyzed and tested using credibility, dependability, and confirmability tests.

The result of the study how: (1) the teachers working culture in doing their administrative means how a teacher increases work such as developing syllabus, making lesson plan, developing indicators, and developig teachers materials. Teachers’ working  culture in developing their administration work are developed in school and region teacher forum; (2) teachers working culture in teaching learning activities means how teacher increases work such as make, introduction activity, core activity, and final activity in the teaching and learning process as indicated by the curriculum. (3) teachers working culture in evaluating the teaching learning process means how teacher increases work such as compilation planning of assessment and axecution of assessment.

The study suggest: (1) the headmaster should give apportunities for teacher to develp their work so that they can contribute to the administration, classroom teaching learning process, evaluation and analysis; (2) the teachers can improve their work such as the administration, classroom teaching learning process, and evaluation of study with activitys or constructions by school, duty education, and related institute; (3) the researcher, moreover, should conduct the study concerning the teacher working culture better.

Keyword: Working Culture of Prominent Junior High School.
4.    Keyword
Budaya Kerja Guru Pendidikan Dasar Unggul
5.    Pendahuluan
a.    Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.
Budaya kerja pada dasarnya merupakan nilai-nilai yang menjadi kebiasaan seseorang dan menentukan kualitas seseorang dalam bekerja.
Budaya kerja yang dilakukan di sekolah dapat berupa membuat dan mempersiapkan administrasi guru, pelaksanaan proses belajar mengajar, serta evaluasi pembelajaran.
Untuk menghindari kejenuhan dalam proses pembelajaran di dalam kelas, seorang guru hendaknya pandai menciptakan gaya mengajar yang mampu menimbulkan minat siswa untuk belajar.
b.   Kajian Teori
1)   Manajemen Pendidikan Dasar Unggul
Manajemen atau mengelola sekolah artinya mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah.
Keunggulan sekolah terletak pada bagaimana struktur organisasi pada sekolah itu disusun, bagaimana warga sekolah berpartisipasi, bagaimana setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab yang sesuai dan bagaimana terjadinya pelimpahan dan pendelegasian wewenang yang disertai tangung jawab.
2)   Manajemen Sekolah Menengah Pertama (SMP) Unggul
Sekolah yang berpenampilan unggul atau sekolah yang efektif menggunakan strategi peningkatan budaya kerja, strategi pengembangan kesempatan belajar, strategi memelihara kendali mutu, strategi penggunaan kekuasaan, serta penggunaan dan informasi secara efisien.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) berpenampilan unggul memerlukan upaya pemberdayaan sekolah dalam meningkatkan kegiatannya dalam menyampaikan pelayanan yang bermutu kepada siswa dan masyarakat.
3)   Budaya Kerja Guru
Budaya kerja pada dasarnya merupakan nilai-nilai yang menjadi kebiasaan seseorang dan menentukan kualitas seseorang dalam bekerja.
a)   Administrasi Guru
Daryanto (2008: 7), administrasi adalah aktivitas-aktivitas untuk mencapai suatu tujuan, atau proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Arikunto (1993), administrasi guru adalah segenap proses penataan yang bersangkut-paut dengan masalah untuk memperoleh dan menggunakan tenaga kerja dan di sekolah dengan efesien, demi tercapainya tujuan sekolah yang telah di tentukan sebelumnya.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa administrasi guru adalah segenap proses penataan yang berhubungan dengan tenaga pengajar di sekolah secara efektif dan efesien agar tujuan penyelenggaraan pendidikan di sekolah tercapai secara optimal.
Bidang kajian administrasi yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu berupa perangkat pembelajaran yang meliputi: (1) pengembangan silabus, (2) pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (3) pengembangan indikator, dan (4) pengembangan materi pembelajaran.
b)   Proses Belajar Mengajar (PBM)
Guru harus memberikan keteladanan setiap satuan pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup untuk meningkatkan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Budaya kerja guru dalam proses belajar mengajar dapat dikategorikan menjadi tiga macam kemampuan, yaitu kemampuan profesional, kemampuan sosial, dan kemampuan pribadi.
c)    Evaluasi Pembelajaran
Penilaian bagi siswa memiliki dua fungsi utama, yaitu: (a) membantu siswa mencapai kompetensi yang diharapkan, dan (b) mengetahui tingkat pencapaian kompetensi tersebut.
Penilaian yang dilakukan guru dapat berupa penilaian pre test (peniaian awal), penilaian post test (penilaian akhir), penilaian formatif, dan penilaian sumatif. Penilaian proses belajar adalah upaya pemberian nilai terhadap kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan siswa.
4)   Gaya Mengajar Guru Profesional
a)   Guru Profesional
(1) Konsep Guru Profesional
Guru merupakan suatu profesi, yang artinya suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan.
(2) Tugas Pokok dan Fungsi Guru Profesional
(a)     Tugas Personal (pribadi), menurut Yamin (2007: 5), meliputi: penampilan sikap yang positif, pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogianya dianut oleh seorang guru, serta penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswa.
(b)     Tugas Sosial, masyarakat harus menempatkan guru pada posisi yang terhormat, yakni “ing ngarsa sung tulada, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani”.
(c)      Tugas Profesional, meliputi: mengajar, mendidik, dan melatih.
Fungsi guru sebagai pengelola pembelajaran dan pelaksana pembelajaran, yaitu : guru sebagai pengelola pembelajaran dan guru sebagai pelaksana (executive teacher).
b)   Gaya Mengajar Guru Profesional
(1) Konsep Gaya Mengajar Guru Profesional
Gaya mengajar adalah bentuk penampilan guru saat proses belajar mengajar baik yang bersifat kurikuler maupun psikologis.
(2) Macam-Macam Gaya Mengajar Guru Profesional
Thoifuri (2007: 83), membedakan gaya mengajar guru yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran menjadi beberapa macam, yaitu gaya mengajar: klasik, teknologis, personalisasi, dan interaksional.

c.    Penelitian Terdahulu
Shirley Johnson dan Steve Busch dalam jurnal yang berjudul “Instructional Performance Management System: Streamlining Instructional Management for Success” menyatakan bahwa:
“The lesson planner provides an organizing shell into which the teacher creates the lessons to be taught for each class for the entire year. Four components comprise the planner: (a) standards selection, (b) objective selection or development, (c) activities, and (d) modifications”.

Dalam merencanakan proses belajar mengajar, guru harus menyediakan satu peraturan dimana guru membuat proses belajar mengajar yang akan diajarkan untuk masing-masing kelas dalam satu tahun.
Sueanne E McKinney, Gloria D Campbell-Whately, Cathy D Kea dalam jurnal yang berjudul Managing Student Behavior in Urban Classrooms: The Role of Teacher ABC Assessmentsbahwa:
Positive behavior supports has several interconnected systematic steps that include a functional behavioral assessment. During a functional behavioral assessment, the student's desired behaviors are identified and measured, and specific behavioral objectives are determined”.

 Perilaku positif siswa sangat mendukung beberapa langkah-langkah sistematis yang saling berhubungan dalam penilaian tingkah laku. Selama suatu penilaian tingkah laku fungsional, perilaku-perilaku siswa yang diinginkan itu dikenali dan terukur, dan sasaran hasil tingkah laku spesifik ditentukan.
Langgeng (2009), menyimpulkan bahwa budaya yang berkembang di sekolah akan menjadi spirit atau nilai-nilai posistif yang akan memberi warna terhadap struktur organisasi sekolah, deskripsi tugas, sistem dan prosedur kerja, kebijakan dan aturan-aturan sekolah, hubungan vertikal maupun horisontal antar warga sekolah, serta berbagai kegiatan seremonial sekolah. Perilaku warga sekolah sangat dipengaruhi oleh budaya/kultur sekolah.
Untuk mendukung budaya kerja guru pendidikan dasar unggul, maka seorang guru profesional juga harus menerapkan gaya mengajar di kelas agar proses belajar mengajar tidak berjalan monoton. Gaya mengajar seorang guru profesional sangat penting diterapkan agar siswa tidak jenuh dalam kegiatan proses pembelajaran.
d.   Fokus Penelitian
1.    Bagaimanakah budaya kerja guru dalam administrasi di SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon?
2.    Bagaimanakah budaya kerja guru dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon?
3.    Bagaimanakah budaya kerja guru dalam evaluasi pembelajaran di SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon?
e.    Tujuan Penelitian
1.    Mendeskripsikan budaya kerja guru dalam administrasi di SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon.
2.    Mendeskripsikan budaya kerja guru dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon.
3.    Mendeskripsikan budaya kerja guru dalam evaluasi pembelajaran di SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon.
1.    Manfaat Teoritis
a.    Memberikan sumbangan dalam bidang manajemen pendidikan dasar unggul.
b.    Menambah kajian pustaka atau khasanah keilmuan tentang ilmu pendidikan dasar.
2.    Manfaat Praktis
a.    Bagi guru, sebagai bahan introspeksi dalam menyemangati dirinya mengoptimalkan budaya kerja.
b.    Bagi kepala sekolah, sebagai modal pelaksanaan dalam memberdayakan semangat dan kemampuan guru untuk melaksanakan tugas pokoknya di sekolah.
c.    Bagi pengawas selaku pembina, sebagai bahan referensi  mengenai budaya kerja guru pendidikan dasar unggul di lapangan.
d.   Bagi kepala dinas pendidikan, untuk bahan dalam merumuskan kebijakan dalam mengelola dan memperdayakan budaya kerja guru, kepala sekolah, pengawas, dan pihak lain yang terkait.
e.    Bagi stakeholder lainnya, utamanya para orang tua, untuk bahan dalam memilih sekolah yang berkualitas.
f.     Bagi para peneliti selanjutnya, dijadikan referensi berkaitan dengan penelitian tema yang sama.
6.    Metode Penelitian
a.    Pendekatan Penelitian
Jenis pendekatan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif etnografi yang menekankan pada studi keseluruhan tentang budaya kerja. Etnografi menjadi tertarik secara mendalam dalam suatu budaya kerja sebagai bagian dari pemeransertaannya dan mencatat secara serius data yang diperolehnya dengan memanfaatkan catatan lapangan.
b.   Setting Penelitian
Budaya kerja guru pendidikan dasar unggul di SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon. Penelitian dilakukan bulan Maret sampai dengan September 2009.
c.    Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru-guru di SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon Jawa Barat, sedangkan objeknya adalah budaya kerja guru yang berkaitan dengan administrasi, proses belajar mengajar, dan evaluasi pembelajaran.
d.   Jenis dan Sumber Data
Berupa informasi tentang budaya kerja guru pendidikan dasar unggul di SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon. Data diperoleh melalui: informan, arsip dan dokumen resmi sekolah, serta tempat dan peristiwa.
 e.    Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.
f.     Kehadiran Peneliti
Kedudukan peneliti sebagai intsrumen karena orang memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan sesaat dan secara fleksibel dapat digunakannya.
g.    Teknik Analisis Data
Teknik analisis data  adalah reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion drawing/verification).
h.   Keabsahan Data
Peneliti menggunakan uji keabsahan data berupa uji credibility, uji dependability, dan uji confirmability.
i.      Tahapan Penelitian
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: tahap orientasi, tahap ekplorasi, dan tahap member chek.

7.    Hasil Penelitian
a.    Budaya Kerja Guru dalam Administrasi
1)   Apabila guru akan menerapkan budaya kerja guru di sekolah dalam mengerjakan administrasi, maka harus melakukan pengembangan: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), indikator, dan materi pembelajaran.
2)   Apabila guru akan menerapakan budaya kerja dalam administrasi tentang pengembangan silabus, maka harus melakukannya dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) tingkat sekolah atau kabupaten.
3)   Apabila guru akan menerapkan budaya kerja dalam administrasi tentang pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maka tetap berpedoman pada hasil Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Guru bertanggungjawab penuh terhadap pengembangan RPP pada tiap mata pelajaran yang diampu.
4)   Apabila guru akan menerapkan budaya kerja dalam administrasi tentang pengembangan indikator, maka tetap berpedoman pada hasil Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Guru harus berpedoman pada tingkat kompetensi minimal kompetensi dasar dan dikembangkan menjadi lebih dari kompetensi minimal yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
5)   Apabila guru akan menerapkan budaya kerja dalam administrasi tentang pengembangan materi pembelajaran, maka harus sesuai dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditentukan. Pengembangan materi pembelajaran dilakukan sesuai dengan tingkat profesionalisme guru, relevan, fakta dalam kehidupan sehari-hari, dan mampu dikuasai siswa.
b.   Budaya Kerja Guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)
1)   Apabila guru akan meningkatkan budaya kerja dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, maka harus memperhatikan kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
2)   Apabila guru akan memperbaiki kegiatan pendahuluan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, maka harus memberi salam dan berdo’a, menyampaikan apersepsi, dan memberitahukan tujuan pembelajaran.
3)   Apabila guru akan memperbaiki kegiatan inti dalam pelaksanaan proses belajar mengajar,  maka harus melakukan kegiatan tersebut dengan materi yang telah ditetapkan bersama, seperti: guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil, guru memberikan arahan agar siswa memilih ketua kelompok dan sekretaris, guru memberikan tata cara berdiskusi kelompok agar diskusi berjalan dengan lancar.
4)   Apabila guru akan memperbaiki kegiatan penutup dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, maka yang harus dilakukan adalah: meminta siswa melaporkan hasil diskusi, masing-masing kelompok memberikan kesimpulan hasil diskusi, bersama-sama siswa membuat kesimpulan, meminta masing-masing kelompok untuk memajang hasil diskusi, memberikan evaluasi, memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah yang terkait dalam kehidupan sehari-hari, dan guru mengucapkan salam setelah selesai mengikuti proses pembelajaran.
c.    Budaya Kerja Guru dalam Evaluasi Pembelajaran
1)   Apabila guru akan meningkatkan budaya kerja dalam evaluasi pembelajaran, maka harus melakukan perencanaan penyusunan penilaian dan pelaksanaan penilaian.
2)   Apabila guru akan memperbaiki budaya kerja dalam perencanaan penyusunan penilaian, maka harus menyusun atau merumuskan tujuan tes, mengidentifikasikan hasil belajar yang diukur dengan tes, dan menyiapkan spesifikasi tes dalam bentuk printout, menuliskan di papan tulis, atau dibacakan.
3)   Apabila guru akan memperbaiki budaya kerja dalam pelaksanaan penilaian, maka dapat digunakan penilaian pre test, post test, formatif, dan sumatif. Penilaian pre test (penilaian awal) dilaksanakan sebelum materi pelajaran diberikan pada siswa. Penilaian post test (penilaian akhir) dilaksanakan setelah materi pelajaran diberikan pada siswa. Penilaian formatif biasanya dilakukan guru sebanyak 4 kali selama program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran atau sub pokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan. Penilaian sumatif dilakukan guru setelah semua standar kompetensi/kompetensi dasar selesai diberikan pada siswa. 

8.    Pembahasan
a.         Budaya Kerja Guru dalam Administrasi
Mulyasa (2006), perencanaan adalah proses dan cara berfikir guru yang dapat membantu menciptakan hasil pembelajaran seperti yang diharapkan. Pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya merupakan implementasi dari perencanaan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru.
Budaya kerja guru dalam administrasi yang dilakukan di SMP Negeri 1 Gunung Jati berupa perangkat pembelajaran yang meliputi: (a) pengembangan silabus, (b) pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), (c) pengembangan indikator, dan (d) pengembangan materi pelajaran.
b.   Budaya Kerja Guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)
Budaya kerja guru dalam proses belajar mengajar dilakukan berdasarkan hal-hal sebagai berikut.
Budaya yang dilakukan guru dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan awal, pada umumnya dilakukan sebelum kegiatan inti pembelajaran berupa pemberian salam dan berdo’a, menyampaikan apersepsi, dan memberitahukan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti,  guru melakukan kegiatan inti proses belajar mengajar dengan materi yang telah ditetapkan bersama. Kegiatan penutup, seperti: siswa melaporkan hasil diskusi, memberikan kesimpulan hasil diskusi, bersama-sama siswa membuat kesimpulan, masing-masing kelompok untuk memajang hasil diskusi, memberikan evaluasi baik berupa penilaian proses, tes lisan, maupun portofolio, memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah, dan guru mengucapkan salam kepada seluruh siswa.
c.    Budaya Kerja Guru dalam Evaluasi Pembelajaran
Budaya kerja guru dalam evaluasi pembelajaran di SMP Negeri 1 Gunung Jati yang dilakukan terdiri dari penilaian: pre test (penilaian awal), yaitu penilaian yang dilakukan guru dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi yang akan diberikan sudah dapat dikuasai siswa. Penilaian post test (penilaian akhir), yaitu penilaian yang dilakukan guru dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang diberikan dan tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan baik oleh siswa. Penilaian formatif, yaitu tes hasil belajar yang dilakukan guru untuk mengetahui sudah sejauh mana siswa telah menguasai kompetensi setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Tes formatif biasanya dilakukan guru sebanyak 4 kali selama program pengajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran atau sub pokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan. Tes sumatif, yaitu tes hasil belajar yang dilakukan guru setelah semua standar kompetensi/kompetensi dasar selesai diberikan pada siswa.

9.    Kesimpulan
a.         Budaya Kerja Guru dalam Administrasi
Budaya kerja guru dalam administrasi di SMP Negeri 1 Gunung Jati, menurut hasil penelitian ini berupa perangkat pembelajaran yang dijelaskan sebagai berikut.
1)   Pengembangan silabus,
2)   Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
3)   Pengembangan indikator, dan
4)   Pengembangan materi pembelajaran.
 b.        Budaya Kerja Guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)
Budaya kerja guru dalam proses belajar mengajar di SMP Negeri 1 Gunung Jati, menurut hasil penelitian ini meliputi tiga kegiatan, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
c.          Budaya Kerja Guru dalam Evaluasi Pembelajaran
Budaya kerja guru dalam evaluasi pembelajaran di SMP Negeri 1 Gunung Jati, menurut hasil penelitian ini dilakukan dengan penilaian pre test (penilaian awal), post test (penilaian akhir), formatif, dan sumatif.
 
10.    Ucapan Terima Kasih
a.    Prof. Dr. Bambang Setiaji, MS., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta yang memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menggunakan fasilitas di lingkungan kampus.
b.    Prof. Dr. H. Khudzaifah Dimyati, S.H., M.Hum., selaku direktur Pascasarjana yang telah memberikan bekal keilmuan dalam penilitian.
c.    Dr. Harsono, SU., selaku ketua program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan dalam membimbing penelitian ini.
d.   Dr. Sutama, M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan arahan demi perbaikan dan kemajuan dalam penulisan tesis ini.
e.    Drs. Bambang Sumardjoko, M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan arahan demi perbaikan dan kemajuan dalam penulisan tesis ini.
f.     Teman-teman seperjuangan program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

11.    Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, 1993, Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,  Grafindo Persada, Yogyakarta.

Burhanuddin, 1994,  Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan,  Bumi Aksara, Jakarta.

Cynthia Bambara, Dana Lambert, Shelly Andrews, Clifford Harbour, 2006, “A Classroom Research Study Concerning the Application of a Framework for Planning and Sequencing E-Learning Student Interactions”, International Journal on ELearning. Norfolk, Vol. 5, Iss. 3; pg. 339, 14 pgs.

Danim, Sudarwan, 2006, Visi Baru Manajemen Sekolah, Bumi Aksara, Jakarta.

Daryanto, 2008, Administrasi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta.

Departemen Pendidikan Nasional, 2000, Panduan Manajemen Sekolah, Depdiknas, Jakarta.

Fattah, Nanang, 2004, Konsep Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Dewan Sekolah, Pustaka Bani Quraisy, Bandung.

Gary Smith, 2007, How Does Student Performance on Formative Assessments Relate to Learning Asse...”, Journal of College Science Teaching, Jul/Aug, 36, 7; Academic Research Library pg. 28.

Hamalik, Oemar, 2007, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.

Kuntowijoyo, 1999, Budaya dan Masyarakat, Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta.

Langgeng, Pujo Irianto, 2009, “Pengaruh Budaya Sekolah, Kecerdasan Emosional, dan Motivasi Berprestasi terhadap Kinerja Guru SMA Negeri di Kabupaten Wonogiri”, Tesis, Pascasarjana, UMS.

Monarto, Joko, 2008, “Kepemimpinan Kepala Sekolah Efektif, Studi Penelitian di SMP Negeri 1 Boyolali”, Tesis, Pascasarjana, UMS.

Mulyasa, E., 2008, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Remaja Rosda Karya, Bandung.

Muslich, Masnur, 2007, KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan, Bumi Aksara, Jakarta.

Pablo Crespell and Eric Hansen, 2008, “Work climate, innovativeness, and firm performance in the US forest sector: in search of a conceptual framework”, “Published on the NRC Research Press”, 29 May 2008. P. 1.

Setyo, Raden Djoko Lelono, 2009, “Pengaruh Budaya Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Guru SD Negeri se-Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan”, Tesis, Pascasarjana, UMS.

Shirley Johnson, Steve Busch, 2006, “Instructional Performance Management System: Streamlining Instructional Management for Success”, Distance Learning. Greenwich, Vol. 3, Iss. 4; pg. 21, 8 pgs.

Soetjipto dan Kosasi, Raflis, 2004, Profesi Keguruan, Rineka Cipta, Jakarta.

Sueanne E McKinney, Gloria D Campbell-Whately, Cathy D Kea, 2005, Managing Student Behavior in Urban Classrooms: The Role of Teacher ABC Assessments”, The Clearing House. Washington, Sep/Oct, Vol. 79, Iss. 1; pg. 16, 5 pgs.

Sugiyono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Sudijono, 2003, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sukardi, 2008, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Bumi Aksara, Bandung.

Sukmadinata, Nana Syaodih, 1997, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suparlan, dkk, 2008, PAKEM “Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan”, Genesindo, Bandung.

Suprihationo, 2009, “Budaya Kerja Guru SD Negeri 3 Kuripan Kecamatan Purwodadi”, Tesis, Pascasarjana, UMS

Surya, Muhamad, 2003, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, Pustaka Bani Quraisy, Bandung.

Thoifuri,2007, Menjadi Guru Inisiator, Rasail Media Group, Semarang.

Tukimin, 2008, “Pelaksanaan Pembelajaran dan Pengajaran IPA dengan KTSP di SMP Negeri 2 Miri Sragen tahun 2008”, Tesis, Program Pascasarjana, UMS.

Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI Nomor 14 Tahun 2005), Sinar Grafika, Jakarta.

Uno, Hamzah B, 2008, Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, Bumi Aksara, Jakarta.

Wirawan, 2007, Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian, Salemba Empat, Jakarta.

Yamin, Martinis, 2007, Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Gaung Persada Press, Jakarta.

Yona Sipos, Bryce Battisti, Kurt Grimm, 2008, “Achieving transformative sustainability learning: engaging head, hands and heart”, International Journal of Sustainability in Higher Education. Bradford, Vol. 9, Iss. 1; pg. 68

Mustafa, Y. Falah, 2004, Menjadi Guru yang Baik atau Tidak Sama Sekali, Guruvalah.Inc. All-Rights Reserved. Publication August 27, 2008: http://www.muhibbudin.wordpress.com

12.    Biodata Peneliti
Nama Peneliti                   : Abdul Fatah
Tempat/Tanggal Lahir      : Purwodadi, Brebes, 1 Agustus 1970
Pekerjaan/Gol/Ruang       : PNS Guru / Pembina / Gol. IV/a
Unit Kerja                        : SMP Negeri 1 Gunung Jati Cirebon
Pengalaman Pendidikan   : SD Negeri 1 Purwodadi Brebes       1977-1983
                                           SMP Negeri 1 Tonjong Brebes         1983-1986
                                           SMA A. Wahid Hasyim Jombang    1986-1989
                                           IKIP Negeri Yogyakarta                  1990-1996
                                           Unnes Semarang (Pend. Sertifikasi) 2007-2008